Telah kita ketahui dan
saksikan Negara Jepang adalah negara maju yang sangat hebat dan berjaya. Namun
gempa dan tsunami yang melanda negeri matahari itu menghancurkan sebagian besar
wilayah jepang yang berdampak pada perekonomiannya. Akan tetapi sepertinya
tidak perlu lama bagi jepang agar bisa kembali menguasai perekonomian dunia,
karena Jepang dikenal memiliki rakyat yang sangat luar biasa ulet. Banyak
orang-orang sukses berasal dari Jepang.
Akan tetapi ternyata
penyebab majunya mereka sudah diajarkan dalam agama Islam jauh sebelum negara
Jepang ada. Kita bisa berkaca kepada sejarah, di mana belum ada dalam sejarah
dunia, yang bisa menguasai sepertiga dunia hanya dalam waktu 30 tahun. Itulah
masa para Khalifah Rasyidin. Kaum muslimin sendiri yang meninggalkan ajaran
agama mereka sehingga inilah yang diberitakan oleh Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
“Jika kalian berjual beli
dengan cara ‘inah, memegangi ekor-ekor sapi [sibuk berternak, pent], dan
menyenangi pertanian dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakan pada
kalian kehinaan, tidak akan mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali
kepada agama kalian”.
Berikut kita bahas, bahwa
apa yang menjadi penyebab majunya mereka ternyata ada dalam ajaran Islam sejak
dahulu.
1.Malu
#“Malu adalah budaya leluhur
dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau
ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam
pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena
“mengundurkan diri” bagi para pemimpin yang terlibat korupsi atau merasa gagal
menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang
kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Mereka malu
terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang
sudah menjadi kesepakatan umum.”#
Malu yang terpuji jelas
adalah ajaran Islam. Bahkan jelas dan tegas dari sabda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاءُ.
“Sesungguhnya setiap agama
memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.”
Dan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ.
“Malu itu tidak mendatangkan
sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.”
Dalam riwayat Muslim
disebutkan,
اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ.
“Malu itu kebaikan
seluruhnya.”
Bahkan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling pemalu. Abu Sa’id
Al-Khudri Radhiallahu anhu berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنَ الْعَذْرَاءِ فِـيْ خِدْرِهَا.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam lebih pemalu daripada gadis yang dipingit di kamarnya.”[6]
2.Mandiri
#“Sejak usia dini anak-anak
dilatih untuk mandiri. Bahkan seorang anak TK sudah harus membawa 3 tas besar
berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku,
handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Lepas SMA dan
masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.
Biasanya mereka mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan
sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang
nantinya akan mereka kembalikan di bulan berikutnya.”#
Anjuran untuk berusaha
sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain adalah ajaran agama Islam.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنْ يَأْخُذَ اََحَدُكُمْ اَحْبُلَهُ ثُمَّ يَاْتِى الْجَبَلَ فَيَاْتِىَ بِحُزْمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِخِ فَيَبِيْعَهَا فَيَكُفَّ اللهُ بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اَعْطَوْهُ اَوْ مَنَعُوْهُ.
“Sesungguhnya, seorang di
antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar
yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup
kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik
mereka memberi atau tidak”.
Demikian juga nabi Dawud,
seorang Raja besar, tetapi ia tetap makan dari hasil kerjanya yaitu mengolah
besi.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا اَكَلَ اَحَدٌطَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ اَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِْهِ, وَاِنَّ نَبِيَّّ اللهِ دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلامُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِْهِ.
“Tidaklah seseorang makan
makanan yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri, sedang Nabi Daud
Alaihissalam juga makan dari hasil usahanya sendiri”.
3. Pantang menyerah
#“Sejarah membuktikan bahwa
Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Rentetan
bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki
, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambah dengan adanya gempa bumi
besar di Tokyo, ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya
Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat
(shinkansen).
Akio Morita juga awalnya
menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke
berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang
juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan
ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).”#
Semangat dan pantang
menyerah!! Ini adalah ajaran Islam.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda
احرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تعجزن، وإن أصابك شيء فلا تقل لو أني فعلت لكان كذا وكذا؛ ولكن قل: قدر الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان
“Bersemangatlah kamu terhadap
apa-apa yang bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada Allah dan
jangan merasa lemah (pantang menyerah). Dan jika meminpamu sesuatu maka jangan
katakan andaikata dulu saya melakukan begini pasti akan begini dan begini,
tetapi katakanlah semua adalah takdir dari Allah dan apa yang dikehendakiNya
pasti terjadi.”
Ada tawakkal dalam ajaran
Islam, lihat bagaimana motivasi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar
kita mencontoh burung dalam berusaha, burung tidak tahu pasti di mana ia akan
mendapat makanan, akan tetapi yang terpenting bagi burung adalah ia berusaha
keluar dan terbang mencari.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً
”Seandainya kalian
betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki
sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari
dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”
“selalu ada Jalan”. ya, ini
juga adalah ajaran Islam. Jika kita berusaha dan tawakkal, maka kita akan
medapat jalan keluar dari arah yang tidak kita sangka-sangka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (At-Thalaq: 3)
4.Loyalitas
#”Loyalitas membuat sistem
karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda
dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang
berpindah-pindah pekerjaan.”#
Dalam ajaran Islam seorang
muslim diajarkan agar mematuhi persyaratan yang telah mereka sepakati.
Jika dalam suatu perusahan
mereka bekerja, maka mereka harus mematuhi persyaratan perusahaan yaitu harus
mencurahkan yang terbaik serta loyal dengan perusahaan teresebut selama tidak
melanggar batas syariat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
المُسْلِمُوْنَ عَلَى شُرُوطِهِمْ
“Umat Islam berkewajiban untuk senantiasa
memenuhi persyaratan mereka.“
5.Inovasi
#”Jepang bukan bangsa
penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan
kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat.’#
Islam juga mengajarkan agar
kita mengembangkan Ilmu dan belajar (bukan inovasi dalam urusan agama =
bid’ah). Bahkan kedudukan orang yang berilmu tinggi baik. Baik Ilmu dunia
maupun akhirat.
Allah Ta’ala berfirman,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah: 11)
6. Kerja keras
#“Sudah menjadi rahasia umum
bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang
adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957
jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis
(1680 jam/tahun).Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan
pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu
yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai
tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.”
Kerja keras juga Ajaran
Islam. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam mengajarkan kita
berlindung kepada Allah dari sifat malas,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan
sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana
kehidupan dan kematian).”
Bahkan kita harus bersegera
dalam kebaikan untuk diri kita.
Allah Ta’ala berfirman,
فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ
“Maka berlomba-lombalah
(dalam membuat) kebaikan”. (Al-Baqarah: 148)
وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Al-Imran:133)
7.Jaga tradisi, menghormati
orang tua dan Ibu Rumah Tangga
#“Perkembangan teknologi dan
ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya
perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai
saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari
Anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau
yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.”#
Tentu saja tradisi yang baik
yang dilestarikan. Tradisi yang sesuai dengan nilai luhur dan ajaran Islam.
Ajaran Islam juga melertarikan tradisi yang baik. Sebagaimana tradisi orang
Arab Jahiliyah yang memuliakan tamu, menepati janji dan sumpah walaupun sumpah
itu berat sekali. Bahkan adat/tradisi bisa dijadikan patokan hukum dalam ajaran
Islam. Sebagaimana kaidah fiqhiyah.
العادة مجكمة
“Adat/tradisi dapat dijadikan
patokan hukum”
Syaikh Doktor Muhammad
Al-Burnu Hafizahullah menjelaskan makna kaidah ini, “Bahwasanya adat manusia
jika tidak menyelisihi syari’at adalah hujjah dan dalil, wajib beramal dengan
konsekuensinya karena adat dapat dijadikan hukum”.
Mengenai perempuan yang
sudah menikah dan tidak bekerja (IRT), ini juga ajaran utama agama Islam (Ibu
rumah tangga bukan pekerjaan yang sepele dan hina, akan tetapi adalah sebuah
kehormatan dan butuh pengorbanan yang akan melahirkan dan mendidik generasi
terbaik).
لا تمنعوا نساءكم المساجد وبيوتهن خير لهن
“Janganlah kalian melarang
istri-istri kalian pergi ke masjid-masjid, dan rumah-rumah mereka lebih baik
bagi mereka”
Mengenai menghormati orang
tua. Jelas ini ajaran Islam. Bahkan digandengkan dengan ridha Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Rabb-mu telah
memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau
membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah,
‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
pada waktu kecil.’” (Al-Israa’ : 23-24)
8.Budaya baca
#“Jangan kaget kalau Anda
datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar
penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran.Tidak
peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca”#
Ayat yang pertama kali turun
adalah perintah membaca. Ini adalah ajaran Islam.
Alla Ta’ala berfirman,
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
“Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu Yang menciptakan” (Al-Alaq: 1)
Begitupula jika kita membaca
teladan para ulama, misalnya syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah
yang membaca setiap hari 12 jam. Begitu juga ulama yang lain, ada yang membaca
sambil berjalan, hingga ia terperosok dalam lubang. Ada yang membaca sampai ia
tertidur dengan buku di atas wajahnya.
9 Hidup hemat
#“Orang Jepang memiliki
semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini
nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang,
mungkin kita sedikit heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di
supermarket pada sekitar jam 19:30, dan ternyata sebelum tutup itu pihak
supermarket memotong harga hingga setengahnya.”#
jelas ini ajaran islam,
hemat dan berusaha qona’ah. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
“Dan orang-orang yang apabila
membelanjakan (hartanya), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir,
dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(Al-Furqan: 67)
10.Kerjasama kelompok
#”Budaya di Jepang tidak
terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik.
Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok
tersebut.
Ada anekdot bahwa “1 orang
professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, namun 10 orang
professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang
berkelompok”.”#
Anjuran untuk bekerja sama
adalah ajaran Islam. Saling membantu dalam kebaikan dan pahala.
Allah Ta’ala berfirman,
{وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ}
[المائدة: 2]
“Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. Al Maidah: 2.)
Posting Komentar